Dalam suatu kajian, sering kali aku denger ustadz q ngomong.
Adapun macam-macam puasa sunnah beserta keutamaannya masing-masing
yaitu:
Adapun macam-macam puasa sunnah beserta keutamaannya masing-masing
yaitu:
- Puasa enam hari di bulan Syawal, baik dilakukan secara
berturutan ataupun tidak. Keutamaan puasa romadhon yang diiringi puasa
Syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim). - Puasa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, yang dimaksud
adalah puasa di sembilan hari yang pertama dari bulan ini, tidak
termasuk hari yang ke-10. Karena hari ke-10 adlah hari raya kurban dan
diharomkan untuk berpuasa. - Puasa hari Arofah, yaitu puasa pada hari ke-9 bulan
Dzuhijjah. Keutamaan: akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan
dosa-dosa pada tahun yang akan datang (HR. Muslim). Yang dimaksud dengan
dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena dosa
besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat. - Puasa Muharrom, yaitu puasa pada bulan Muharrom terutama pada
hari Assyuro’. Keutamaannya adalah bahwa puasa di bulan ini adalah
puasa yang paling utama setelah puasa bulan Romadhon (HR. Bukhori) - Puasa Assyuro’. Hari Assyuro’ adalah hari ke-10 dari bulan
Muharrom. Nabi sholallohu ‘alaihi wasssalam memerintahkan umatnya untuk
berpuasa pada hari Assyuro’ ini dan mengiringinya dengan puasa 1 hari
sebelum atau sesudahnhya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi umat
Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10. Keutamaan: akan
dihapus dosa-dosa (kecil) di tahun sebelumnya (HR. Muslim). - Puasa Sya’ban. Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan
Sya’ban. Keutamaan: bulan ini adalah bulan di mana semua amal diangkat
kepada Robb semesta alam (HR. An-Nasa’i & Abu Daud, hasan). - Puasa pada bulan Harom (bulan yang dihormati) yaitu bulan
Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab. Dianjurkan untuk
memperbanyak amal ibadah pada bulan-bulan tersebut termasuk ibadah
puasa. - Puasa Senin dan Kamis. Namun tidak ada kewajiban mengiringi
puasa hari Senin dengan puasa hari Kamis atau sebaliknya. Keduanya
merupakan hari di mana amal-amal hamba diangkat dan diperlihatkan kepada
Alloh. - Puasa tiga hari setiap bulan. Disunnahkan untuk melakukannya
pada hari-hari putih (Ayyaamul Bidh) yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap
bulan. Sehingga tidaklah benar anggapan sebagian orang yang menganggap
bahwa puasa pada harai putih adalah puasa dengan hanya memakan nasi
putih, telur putih, air putih, dsb. - Puasa Dawud, yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari.
Keutamaannya adalah karena puasa ini adalah puasa yang paling disukai
oleh Alloh (HR. Bukhori-Muslim).